Jumat, 14 Juli 2017

Etika Menjenguk/bertemu bayi (gemes yang membahayakan)

Today's Story :
hari ini, hari Jumat tanggal 14 Juli 2017 adalah hari pertama kalinya Thea (anak pertama, 8 bulan) cek laboratorium.

Semua berawal dari satu minggu lalu Althea tiba-tiba demam hingga nyaris 39C. Nangis kejer tengah malem. Alhamdulillah saat itu mamak lagi bobo bareng Nini. Nini memarut bawang merah lalu dicampur asam jawa, dibalurkan keselruh tubuh Thea. Entah kebetulan atau tidak, selang beberapa menit kemudian, Thea bisa tidur dengan pulas dan demamnya turun. Nah  setelah malam itu, panas tubuhnya naik turun terus. Makan tidak nafsu. Main kurang semangat.

Akhirnya saya bawa ke dokter dan diminta untuk cek darah. rasanya jauh lebih takut dan deg-degan ketimbang diri sendiri yang mau diambil darah. Apalagi saat itu saya sendirian. Thea diambil darah di jari tengah tangan kirinya saat lagi tidur (plus ngempeng nenen). Gak kebangun sama sekali, cuma sempet kaget narik jarinya aja. Fiuuuuh lega banget!

Hasilnya, ternyata HB nya rendah dan terdeteksi adanya VIRUS..

Dokter ga bilang virus apa, dan saya ga nanya juga. Astagfirullaaah... begitulah mamak kalo pergi sendirian dan kamu nangis kejer di ruang periksa, nak, mamak ga fokus:(

Virus ini, kemungkinan menyebar ke Thea dari kontak atau udara.

Theory behind the story :
Bayi itu rentan. Sangat rentan. Lalu tugas nya siapa ya untuk menjaga kesehatan mereka ? ya kita, orang dewasa..

Saya jadi berpikir sesuatu, bahwa selama ini seringkali ketemu orang (kenal maupun tidak) yang gemes sama Thea lalu dengan sepenuh hati cium-ciumin Thea. hmm..

Sebagai seorang ibu, saya mengharapkan orang lain bisa paham bahwa :
1. Sedang sakit ataupun tidak, tubuh dan baju kita (sangat) bisa saja menempel kuman, polusi, dan virus.
2. Penularan virus tidak hanya melalui kontak secara langsung, ingat, apa-apa yang terhirup pun akan berdampak. Sudah puas dengan tidak merokok di dekat bayi ? bagaimana dengan asap yang menempel di baju anda ? Yes, itupun membahayakan..
3. Seramah apapun seseorang, setenang apapun dia, hati kecilnya akan selalu ada kekhawatiran untuk keselamatan anaknya..

Lalu, bagaimana sebaiknya sikap kita ketika berjumpa dengan bayi ?
1. Tanya diri sendiri sebelum gendong bayi, apakah saya sehat? apakah saya mengenakan pakaian yang cukup bersih dan aman untuk bisa gendong bayi ?
2. Gemes sama pipi tembemnya ? Orang tua akan berterimakasih kalau anaknya dihargai dengan tidak asal dicium-cium lho..Jadi, tahan aja ya ga perlu cium-cium apalagi deket area bibir dan hidugnya.
3. Persiapkan diri dengan bersih. Gunakan masker terutama bagi yang sedang flu. Cuci tangan sebemum menyentuh bayi dan atau ketika akan BERSALAMAN DENGAN IBU NYA. Lebay yah ? enggak kok, karena tangan ibunya lah yang akan sering bersentuhan dengan sang bayi.
4. Jaga bicara. Wah ini gak ada hubungannya sama penularan virus yah, tapi gak kalah penting. Hati orang tua, mungkin khususnya ibu, itu sangat sensitive jika seputar anak. Akan sangat bijak jika kita bisa menghindari mengomentari fisik sang bayi.. Daripada ngobrolin "kok item sih anaknya? ibu bapaknya kan putiih", mendingan pijitin ibunya !

Ini etika jenguk/bertemu bayi versi saya, ada yang mau nambahin ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar